Friday 21 March 2008

Chemistry Korosi

KOROSI


Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat dilingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut perekatan contoh: perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.

1. Korosi Besi
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Oleh karena itu, besi yang disalut dengan oli (seperti mesin kendaraan bermotor) tidak akan berkarat sebab terhindar kontak dengan air. Faktor-faktor lain yang dapat mempercepat korosi besi antara lain tingkat kesamaan, kontak dengan elektrolit, adanya pengotor atau kontak dengan logam lain yang kurang aktif, serta keadaan logam itu sendiri (kerapatan, atau kasar/halus permukaan).
Korosi besi merupakan proses elektrokimia. bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, tempat terjadinya oksidasi besi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e Eo =+0,44 V
Elektron yang dibebaskan di anode itu dialirkan pada bagian lain dari besi itu yang berlaku senagai katode,tempat oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(L) + 4e 4OH-(aq) Eo=+0,40v
atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(L) Eo=+1,23v


Besi yang dilapisi timah akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai anode sehingga mendorong korosi besi.Cara-Cara Mencegah Korosi
Besi yang dilapisi zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode sehingga mencegah korosi besi.Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air. Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan melapisi besi dengan cat atau logam lain yang tahan korosi. Jadi, cat mempunyai fungsi pelindung selain fungsi dekoratif.
Melumuri dengan oli atau gemuk
Disalut dengan plastik
Tin planting (pelapisan dengan timah)
Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Cromium patting (pelapisan dengan Kromium)
Perlindungan katode pada pipa besi dengan logam magnesiumSactifical protection (pengorbanan anode)

2. Korosi Alumunium
Alumunium berkarat dengan cepat membentuk oksida alumunium (Al2O3). Akan tetapi, perkaratan segera terhenti setelah lapisan tipis oksida terbentuk. Lapisan itu melekat kuat pada permukaan logam, sehingga melindungi logam di bawahnya terhadap perkaratan berlanjut.
Lapisan anode pada permukaan alumunium dapat dibuat lebih tebal melalui elektrolisis, proses nya disebut anodizing

No comments: